Minggu, 27 November 2011

PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU DAN KELUARGA PADA KALA I, II, DAN III



BAB I
PNDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Persalinan atau melahirkan anak adalah suatu peristiwa yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya. Mengapa demikian, karena melahirkan berarti mengadakan yang semula belum ada. Begitu pula dengan persalinan yang berarti melahirkan anak yang telah lama ditunggu kedatangannya.
Lahirnya anak tidak akan datangbegitu saja, tetapi memerlukan persiapan-persiapan seperti persiapan fisik, persiapan mental, dsan persiapan materi yang cukup agar kelahiran anak dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan ibu dan anak yang sehat. Dalam proses persalinan ibu banyak mengeluarkan tenaga sehingga untuk mengahasilkan tenaga ibu yang akan melahirkan serta membukanya jalan untuk lahirnya anak, terjadilah rasa sakit yang makin lama makin bertambah kuat sampai saat anak lahir bahkan sampai beberapa waktu setelah melahirkan anaknya. Disinilah pentingnya persiapan untuk mengimbangi apa yang akan terjadi dalam proses melahirkan anak atau persalinan itu.

B.   Tujuan
1.  Kita dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pada ibu di kala I, II, III
2.  Kita dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis baik pada ibu maupun pada keluarga pada kala I, II, III


BAB II
PEMBAHASAN


Persalinan adalah saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan keluarganya, bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Untuk meringankan kondisi tersebut, pastikan bahwa setiap ibu akan mendapatkan asuhan saying ibu selama persalinan dan kelahiran. Kebutuhan dasar pada ibu bersalin di kala I, II dan III itu berbeda-beda dan sebagai tenaga kesehatan kita dapat memberikan asuhan secara tepat agar kebutuhan – kebutuhan ibu di kala I, II, dan III dapat terpenuhi.
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologispada ibu dan keluarga pada kala I, II, dan III sebagai berikut :
A.    Pemenuhan kebutuhan fisik pada ibu kala I, II,dan III
1.  kala I
kala I merupakan waktu di mulainya persalinan, keadaan ini di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi di kala I antara lain:
a.  Mengatur aktivitas dan posisi ibu
                  Disaat mulainya persalianan sambil menunggu pembukaan lengkap. Ibu masih dapat diperbolehkan melakukan aktivitas, namun harus sesuai dengan kesanggupan ibu agar ibu tidak terasa jenuh dan rasa kecemasan yang dihadapi oleh ibu saat menjelang persalinan dapat berkurang. Di dalam kala I ini ibu dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman selama persalinan dan kelahiran. Peran suami di sisi adalah untuk  membantu ibu berganti posisi yang nyaman agar ibu merasa ada orang yang menemani di saat proses menjelang persalinan. Disini ibu di perbolehkan berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali mempersingkat waktu persalnan. Untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan di sarankan agar membantu ibu untuk sesering mungkin berganti posisi selama persalina. Perlu di ingat bahwa jangan menganjurkan ibu untuk mengambil posisi terlentang. Sebab jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus, janin, cairan ketuban, dan plasenta akan menekan vena cava inferior. Hal ini akan menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini akan menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen pada janin). Posisi terlentang juga akan memeperlambat proses persalinan.
( Enkin, et,al. 2002)
b.  Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
His merupakan kontraksi pada uterus yang mana his ini termasuk tanda-tanda persalinan yang mempunyai sifat intermitten, terasa sakit, terkoordinasi, dan simetris serta terkadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik dan psikis. Karena his sifatnya menimbulkan rasa sakit, maka ibu di sarankan menarik nafas panjang dan kemudian anjurkan ibu untuk menahan nafas sebentar, kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.
c.   Menjaga kebersihan ibu
Saat persalinan akan berlangsung anjurkan ibu untuk mengososngkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan. Disini ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih atau jka ibu terasa ingin berkemih. Selain itu, tenaga kesehatan perlu memeriksa kandung kemih pada saat memeriksa denyut jantungj janin (saat palpasi di lakukan) tepat di atas simpisis pubis untuk mengetahui apakah kandung kemih penuh atau tidak. Jika ibu tidak dapat berkemih di kamar mandi, maka ibu dapat diberikan penampung urin. Apabila terjadi kandung kemih yang penuh maka akan mengakibatkan:
1.        memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan mungkinakna menyebabkan partus macet.
2.        menyebabkan ibu tidak nyaman.
3.        meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan yang disebabkan atonia uteri.
4.        mengganggu penatalaksanaan distosis bahu
5.        meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
Disaat persalinan berlangsung tenaga kesehatan (bidan) tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin. Sebab kateterisasi ini hanya di lakukan pada kandung kemih yang penuh dan ibu tidak dapat berkemih sendiri. Kateterisasi ini akan menimbulkan beberapa masalah seperti menimbulkan rasa sakit, menimbulkan risiko infeksi dan perlukaan melalui kemih ibu.
d.  Pemberian Cairan dan Nutrisi
Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan yaitu memastikan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan kelahiran bayi. Karena fase aktif ibu hanya ingin mengkonsumsi cairan. Maka bidan menganjurkan anggota keluarga untuk menawarkan ibu minum sesering mungkin dan makan ringan selama persalinan , karena makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan berlangsung akan memberikan lebh banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi ini bila terjadi akan memperlambat kontraksi atau membuat kontraksi menjadi tidak teratur.
2.  kala II
Kala II persalinan akan mengakibatkan suhu tubuh ibu meningkat dan saat ibu mengejan selama kontraksi dapat membuat ibu menjadi kelelahan. Disini bidan harus dapat memenuhi kebutuhan selama kala II, diantaranya:
a.  Menjaga kandung kemih tetap kosong
Menganjurkan ibu untuk berkemih sesrinh mungkin setiap 2 jam atau bila ibu merasa kandung kemih sudah penuh. Kandung kemih dapat menghalangi penurunan kepala janin ke dalam rongga panggul. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi bantulah agar ibu dapat berkemih dengan wadah penampung urine. Disini bidan tidak dianjurkan untuk melakukan keteterisasi kandung kemih secara rutin sebelum atau sesudah kelahiran bayi ataupun plasenta. Kateterisasi kandung kemih hanya di lakukan bila terjadi retensi urin dan ibu tidak mampu berkemih sendir karena kateterisasi akan mengakibatkan risiko infeksi dan trauma atau perlukaan pada saluran kemih ibu.
b.  Menjaga kebersihan ibu
Disini ibu tetap dijaga kebersihan dirinya agar terhindar dari infeksi. Apabila ada lendir darah atau cairan ketuban segera di bersihkan untuk menjaga alat genetalia ibu.
c.   Pemberian cairan
Menganjurkan ibu untuk minum selama kala II persalinan. Ini dianjurkan karena selama ibu bersalin ibu mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Dengan cukupnya asupan cairan, ini dapat mencegah ibu mengalami dehidrasi.
d.  Mengatur posisi ibu
          Didalam memimpin mengejan, Bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman. Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala dua persalinan. Karena perpindahan posisi yang sering kali mempercepat kemajuan persalinan. Disini ibu akan menemukan posisi yang efektif untuk meneran. Biasanya posisi duduk atau setengah duduk dipilih ibu bersalin karena nyaman bagi ibu dan ibu bisa beristirahat dengan mudah diantara kontraksi jika merasa lelah dan keuntungan lain posisi ini yaitu dapat memudahkan melahirkan kepala bayi. Ada 4 posisi yang sering digunakan dalam persalinan, diantaranya :
1.  Jongkok
2.  Menungging
3.  Tidur miring
4.  Setengah duduk
Posisi jongkok atau berdiri dapat membantu mempercepat kemajuan persalinan kala dua dan posisi jongkok juga akan mengurangi rasa nyeri yang hebat. Sedangkan posisi merangkak atau berbaring miring ke kiri dipilih ibu karena ibu merasa nyaman dan lebih efektif baginya untuk meneran. Posisi ini baik dipilih jika ada masalah bagi bayi yang akan berputar ke posisi occiput anterior. Posisi merangkak atau berbaring miring kekiri ini juga baik dipilih ibu yang mengalami nyeri punggung pada saat persalinan. Posisi ini juga membantu mencegah laserasi.
Adapun cara-cara meneran yang baik bagi ibu diantaranya :
1.  Menganjurkan ibu untuk meneran sesuai dorongan alamiah selama kontraksi.
2.  Jangan anjurkan ibu untuk menahan nafas pada saat meneran.
3.  Menganjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi.
4.  Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk ibu mungkin merasa lebih mudah untuk meneran, jika ia menarik lutut kea rah dada dan menempelkan dagu ke dada.
5.  Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat pantat saat meneran.
6.  Tenaga kesehatan ( bidan ) tidak dianjurkan untuk melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi karena dorongan pada fundus dapat meningkatkan distosia bahu dan rupture uteri.
3.  kala III
Kala III merupakan kala pengeluaran uri atau pengeluaran plasenta. Kala III ini merupakan kelanjutan kala I (kala pembukaan) dank ala II (kala pengeluaran bayi). Untuk itu pada kala III ini berbagai aspek yang akan dihadapi bercermin pada apa yang telah dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya. Adapun pemenuhan kebutuhan pada ibu dikala III diantaranya :
a.  Menjaga kebersihan
Disini ibu harus tetap dijaga kebersihan pada daerah vulva karena untuk menghindari infeksi. Untuk menghindari infeksi dan bersarangnya bakteri pada daerah vulva dan perineum. Cara pembersihan perineum dan vulva yaitu dengan menggunakan air matang (disinfeksi tingkat tinggi) dan dengan menggunakan kapas atau kassa yang bersih. Usapkan dari atas ke bawah mulai dari bagian anterior vulva kea rah rectum untuk mencegah kontaminasi tinja, kemudian menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut kurang lebih dalam sehari tiga kali ataupunbila saat ibu BAK dirasa pembalut sudah basah (tidak mungkin untuk dipakai lagi). Jangan lupa menganjurkan ibu untuk mengeringkan bagian perineum dan vulva.
b.  Pemberian cairan dan nutrisi
Memberikan asupan nutrisi  (makanan ringan dan minuman) setelah persalinan, karena ibu telah banyak mengeluarkan tenaga selama kelahiran bayi. Dengan pemenuhan asupan nutrisi ini diharapkan agar ibu tidak kehilangan energi.
c.   Kebutuhan istirahat
Setelah janin dan plasenta lahir kemudian ibu sudah dibersihkan ibu dianjurkan untuk istirahat setelah pengeluaran tenaga yang banyak pada saat persalinan. Disini pola istirahat ibu dapat membantu mengembalikan alat-alat reproduksi dan meminimalisasikan trauma pada saat persalinan.
  1. Pemenuhan kebutuhan psikologis kala I, II, dan III
Untuk mengurangi rasa sakit terhadap ibu di kala I, II, dan III yaitu dengan cara psikologis dengan mengurangi perhatian ibu yang penuh terhadap rasa sakit. Adapun usaha-usaha yang dilakukannya yaitu dengan cara:
a.      Sugesti
Sugesti adalah memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang diterima secara logis. Menurut psikologis social individu yang keadaan psikisnya labil akan lebih mudah dipengaruh dan mudah mendapar sugesti. Demikian juga pada wanita yang keadaan psikisnya kurang stabil, lebih-lebih dalam masa persalinan, mudah sekali menerima pengaruh atau menerima sugesti. Kesempatan ini harus digunakan untuk memberikan sugesti yang bersifat positif. Misalnya ketika hamil, pada waktu memeriksa dikatakan bahwa kehamilan normal, persalinan nanti akan berjaln normal pula. Pada waktu persalinan pun juga diberi sugesti bahwa persalinannya akan belangsung dengan bak seperti ibu-ibu yang lain yang tidak mengalami kesulitan walaupun telah beberapa kali melahirkan. Keramah-tamahan dan sikap yang menyenangkan akan menambah besarnya sugesti yang telah diberikan. 
b.      Mengalihkan perhatian             
Perasaan sakit akan bertambah bila perhatian dikhususkan pada rasa sakit itu. Misalnya ibu merasa sakit, penolong memperhatikan terus-menerus, menaruh belas kasihan yang spontan akan menambah rasa sakit. Perasaan sakit itu dapat dikurangi dengan mengurangi perhatian terhadap ibu. Usaha yang di lakukan misalnya mengajak bercerita, sedikit bersenda gurau, kalau ibu masih kuat berilah buku bacaan yang menarik. Walaupun perhatian terhadap rasa sakit ibu di kurangi oleh bidan, tetapi mereka haruis tetap waspada mengamati keadaan ibu, pekembangan persalinan.
c.       Kepercayan
Diusahakan agar ibu memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu melahirkan anak normal seperti wanita-wanita lannya,percaya bahwa persalinan yang dihadapi akan lancer pula seperti wanita yang lainnya. Disamping itu ibu harus mempunyai kepercayaan pada bida atau orang yang menolongnya, percaya bahwa penolong mempunyai pengetahuan dasar yang cukup, mempunyai pengalaman yang banyak, mempunyai kecepatan, keterampilan dalam menolong persalinan, maka dengan demikian ibu akan merasa aman.
Demikianlah usaha-usah yang bersifat psikologis dari penolong untuk mengurangi rasa sakit.


BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
1.  Pemenuhan pada kala I meliputi : mengatur aktifitas dan posisi ibu, membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his, menjaga kebersihan ibu, memberikan cairan dan nutrisi pada ibu
2.  Pemenuhan kebutuhan pada kala II meliputi menjaga kebersihan diri, pemberian cairan, menjaga kandung kemih yang kosong dan mengatur posisi ibu.
3.  Pemenuhan kebutuhan pada kala III meliputi pemenuhan cairan dan nutrisi, menjaga kebersihan , dan kebutuhan istirahat.
4.  Pemenuhan kebutuhan psikologis pada ibu di kala I, II, dan III yaitu pemberian sugesti, mengalihkan perhatian dan kepercayaan.
B. Saran
1.  Bagi pembaca semoga makalah ini dapat dijadikan sumber referensi dan tambahan pengetahuan.
2.  Bagi penulis untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan makalah.


DAFTAR PUSTAKA

-      Azwar, Azrul. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
-      http//: www.pemenuhan kala I, II, III.com
-      http//: lenteraimpian.wordpress.com




1 komentar:

  1. bertambah lagi ilmu.. tak payah susah2 cari lagi.. thankz yah

    BalasHapus